Angeun Lada, Minuman Warisan Kebiasaan Global Didalam Banten yang Gurih Pedas


Pandeglang

Angeun lada merupakan Minuman berkuah khas Didalam Provinsi Banten. Hidangan yang terbuat Didalam daging kerbau atau sapi ini sudah diakui sebagai warisan Kebiasaan Global tak benda (WBTb) Didalam Provinsi Banten Dari tahun 2016.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Area VIII, Lita Rahmiati menjelaskan,Minuman angeun lada diperkirakan sudah ada Dari masuknya agama Islam Ke Banten. Biasanya, angeun lada dihidangkan Ke hari-hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha, pernikahan, sunatan, dan sebagainya.

“Angeun lada Minuman khas Didalam Banten, warisan Kebiasaan Global yang harus dilestarikan,” kata Lita Di dikonfirmasi detikcom, Senin (17/6/2024).


Lita menjelaskan, upaya pelestarian Minuman angeun lada terus dilakukan pihaknya. Salah satunya Didalam mendokumentasikan Minuman angeun lada.

Pendokumentasian ini, kata Lita, tidak hanya fokus Ke proses pembuatan angeun lada. Akan Tetapi juga merekam pengetahuan dan memori Kelompok Yang Berhubungan Didalam Minuman angeun lada.

“Mendokumentasikan secara audio visual Yang Berhubungan Didalam Minuman angeun lada. Pendokumentasian ini bukan cuma terbatas Ke cara membuat angeun lada saja tapi kita menggali dan merekam pengetahuan Didalam Kelompok, juru masak angeun lada,” jelasnya.

Hasil pendokumentasian, lanjut Lita, bisa diakses Lewat kanal YouTube BPK Area VIII. Dokumentasinya juga ditayangkan Ke Museum Kepurbakalaan Banten Lama Ke Kota Serang.

“Sesudah mendokumentasikan, ada publikasi, kadang masih ada yang nggak tau angeun lada ini Minuman apa dan asalnya Didalam mana. Maka publikasi gencar dilakukan dan dokumentasi ini selalu kami putar setiap kali sosialisasi Ke kota kabupaten lain Ke Banten dan Ke kota lainnya,” jelasnya.

Menurut Lita, upaya pelestarian tidak bisa hanya dilakukan Dari BPK Area VIII. Ia meminta Kelompok turut serta melestarikan Minuman angeun lada.

Kelompok, lanjut Lita, bisa terlibat Di pelestarian ini Didalam cara tetap memasak angeun lada. Upaya ini juga dilakukan BPK Area VIII Didalam membuat lomba memasak angeun lada Ke Perayaan Seni Kebiasaan Global Surosowan tahun lalu.

“Peran serta Kelompok juga sangat penting. Didalam Kelompok memasak, menghidangkan kepada tamu, atau menjualnya, ini salah satu bentuk Pemberian pelestarian. Dari Sebab Itu angeun lada bisa lebih dikenal, harapannya orang-orang Lebihterus tau angeun lada, yah sampai ada slogan main Hingga Banten ya harus cobain angeun lada,” pungkasnya.

Mengutip situs Warisan Kebiasaan Global Takbenda Indonesia Kemdikbud, angeun lada sebenarnya mirip gulai. Hidangan ini memakaibumbu rempah Ke antaranya daun walang, honje, cabe merah, bawang merah, dan kemiri.

Aroma daun walang yang khas menjadi pembeda angeun lada Didalam sayur lainnya. Rasanya cenderung pedas (lada: Sunda) serta gurih, Didalam irisan daging kecil-kecil sebesar dadu. Ke penyajiannya, lemak dan daging terlihat mengambang Ke kuah angeun lada.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Angeun Lada, Minuman Warisan Kebiasaan Global Didalam Banten yang Gurih Pedas