ASN Ke Jember Diwajibkan Punya Anak Asuh Untuk Tekan Angka Stunting


Jakarta

Pemerintah Kabupaten Jember mewajibkan aparatur sipil Negeri (ASN) Untuk Memiliki anak asuh. Aturan ini bertujuan Untuk menekan Tindak Kejahatan stunting agar terwujudnya zero growth stunting yang trennya terus menurun Ke kabupaten setempat.

“Kami masih belum merasa puas dan terus Melakukanupaya Untuk Mengurangi dan menanggulangi stunting Ke Jember. Salah satunya Didalam Mengintroduksi Surat Edaran Nomor: 411/7440/311/2024 tentang Anak Asuh Balita Stunting,” ujar Bupati Jember Hendy Siswanto dikutip Didalam Di, Rabu (12/6/2024).

Jember Merasakan penurunan angka stunting yang cukup signifikan Untuk setahun terakhir, Malahan tak lagi menjadi kabupaten Didalam prevalensi tertinggi Ke Jatim. Berdasarkan hasil pengukuran Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Ke Jember Ke 2022 berada Ke angka 34,9 persen. Akan Tetapi Ke 2023, turun sebesar 5,2 persen menjadi 29,7 persen.


“Malahan, Jember masuk Untuk 10 besar kabupaten yang Merasakan penurunan prevalensi stunting cukup signifikan,” sambungnya.

Hendy mengatakan penurunan stunting Dari dini bertujuan Untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan, seperti gangguan tumbuh kembang Ke anak. Karenanya penting Untuk melakukan upaya intervensi, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif.

Dia menambahkan setiap Praktisi Medis dan bidan juga diwajibkan Memiliki anak asuh balita wasting dan underweight (berat badan Ke bawah normal) minimal satu anak.

“Untuk upaya mewujudkan Zero Growth Stunting perlu dilakukan sejumlah langkah, Ke antaranya Aturan semua ASN tanpa terkecuali wajib Memiliki anak asuh balita yang kekurangan gizi (wasting) yang menjadi salah satu penyebab angka stunting naik,” imbuhnya.

Nantinya, anak asuh wasting atau underweight Berencana Memperoleh Pemberian berupa paket pemberian Makanan bergizi, multivitamin, dan snack sehat Di satu bulan.

“Kegiatan Untuk Berkunjung Hingga anak asuh yang wasting atau underweight Hingga Rumah wajib dilakukan Didalam mengedukasi keluarganya minimal dua minggu sekali Didalam melihat evaluasi dan perkembangan,” katanya.

“Didalam adanya Pemberian pemberian Makanan tambahan (PMT) tersebut, saya berharap berat badan setiap balita dapat Meresahkan, status gizi Lebihterus membaik, dan terhindar Didalam stunting,” tandas Hendy.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: ASN Ke Jember Diwajibkan Punya Anak Asuh Untuk Tekan Angka Stunting