Wamenparekraf Apresiasi Produk Upcycle Tenun Sutra Di Semasa Piknik, Harganya Tembus Rp1 Jutaan

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi produk upcycle tenun sutra Di Semasa Piknik. Foto/ mpi

JAKARTA – Kunjungan Wakil Pembantu Presiden Pembantu Presiden Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo Ke Semasa Piknik, tepatnya Ke booth Gui, membuat Gayatri Puspita selaku owner begitu gembira.

Ya, Gayatri merasa senang Sebab Wamenparekraf bisa lihat langsung bagaimana kain tenun sisa bisa dimanfaatkan kembali Untuk menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Hal ini meminimalisir terbuang sia-sia kain tenun yang dibuat Di waktu lama.

“Senang Ibu Wamenparekraf hadir mampir Ke booth Gui,” kata Gayatri Pada diwawancarai MNC Portal, Jumat (31/5/2024).

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo sendiri sempat memuji beberapa pelaku Pelaku Ekonomi Kecil muda yang concern Di Prototipe sustainable atau berkelanjutan, salah satunya Gui ini.

“Luar biasa sekali, saya melihat banyak Pelaku Ekonomi Kecil yang menggunakan sustainable material Di produksinya Di Semasa Piknik ini,” ungkap Angela penuh bangga.

Gui sendiri fokus Di pengolahan kain tenun sutra sisa yang dimanfaatkan kembali menjadi produk Mutakhir yang bernilai jual.

Sampai Pada ini Gui memproduksi beberapa Barang Dagangan Di material utamanya tenun sutra, seperti Kantong origami, card holder, lanyard, book cover, headband, Penutupkepala, hingga scrunchie. Harga produknya mulai Di Rp35 ribu hingga Rp1.250.000.

Di proses produksi, Gayatri mengaku kalau dia hanya Memiliki dua pengrajin. Itu yang membuat produksi Kantong hanya bisa 1 buah per hari.

Prototipe berkelanjutan diterapkan Gui Di memastikan tidak ada kain tenun sutra yang dibuang. Sekecil apapun dimanfaatkan menjadi Barang Dagangan yang bermanfaat.

“Misalnya book cover, itu dibuat Di perca kain kecil-kecil sisa Di pembuatan Kantong, headband, atau scrunchie. Perca itu kami bordir lagi sampai menjadi cover book yang bisa Di lepas pasang. Karena Itu bisa dipakai terus menerus,” papar Gayatri.

Brand Gui sendiri lahir Di hasil eksperimen Di 2018. Menurut Gayatri, Di 2020 Mutakhir Setelahnya Itu mulai memproduksi, tapi masih sebatas Kegemaran.

“Pas sudah Karena Itu beberapa produk, ternyata teman-teman suka. Yasudah lanjut Untuk lebih seriusin Gui Di 2022 hingga sekarang,” ungkap Gayatri.

(tdy)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Wamenparekraf Apresiasi Produk Upcycle Tenun Sutra Di Semasa Piknik, Harganya Tembus Rp1 Jutaan