Bisnis  

Benteng Api Technic Listing Hingga BEI, Kantongi Dana Rp68,2 Miliar

PT Benteng Apai Technic Tbk (BATR) sukses mencatatkan saham Hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) Di Senin (10/6). FOTO/Dinar Fitra Maghisza

JAKARTA – Emiten Pabrik dan perdagangan produk refraktori atau material Bertahan api PT Benteng Apai Technic Tbk (BATR) sukses mencatatkan saham Hingga Bursa Efek Indonesia (BEI) Di Senin (10/6). Menjadi perusahaan tercatat Hingga-25 tahun ini, BATR memperoleh dana segar Rp68,2 miliar.

Hingga penutupan perdagangan Senin (10/6), saham BATR naik 9,09% Hingga Rp120 per saham, Bersama harga perdana Rp110 per saham. Nilai transaksi-net mencapai Rp161,88 miliar, Bersama volume bersih 1,29 miliar saham. Kapitalisasi pasar atau market cap BATR naik menembus Rp363 miliar, Dari mencatatkan total saham 3,02 miliar, Bersama porsi publik sebanyak 620 juta atau setara 20,50%.

Direktur Utama PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) Ridwan, mengatakan Unjuk Rasa korporasi Lewat penawaran umum perdana (IPO) menjadi momen krusial Bagi perusahaan. Baginya, pasar refraktori berpeluang besar Sebagai digarap menyusul ketergantungan Indonesia Di produk Pembelian Barang Bersama Luar Negeri.

“Indonesia cenderung mengandalkan Pembelian Barang Bersama Luar Negeri Sebagai memenuhi permintaan pasar refraktori yang terus Menimbulkan Kekhawatiran. Lewat IPO ini kami ingin selalu memberi dampak positif, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan Untuk bidang Pabrik dan perdagangan produk refraktori,” kata Ridwan Untuk keterangan, Senin (10/6/2024).

Ridwan menyebut nilai Pembelian Barang Bersama Luar Negeri pasar Refraktori Di 2021 sebesar USD204,63 juta sedangkan Di 2017 sebesar USD151,06 juta. Sambil Itu China, Memiliki pangsa pasar terbesar sebesar 88,12% Bersama nilai pengiriman sebesar USD174,84 juta.

Menurut perusahaan, pasar ini didorong Dari meningkatnya permintaan produk refraktori Hingga berbagai industri seperti industri baja, industri nickel, industri tembaga, industri pupuk dan petrokimia, industri semen, Industri kaca, industri keramik, industri Migas kelapa sawit, industri Minuman dan minuman, industri pembangkit listrik dan sebagainya.

“Peningkatan produksi besi & baja, nikel smelter dan berbagai macam smelter ditambah Bersama meningkatnya permintaan Berencana konservasi energi telah diidentifikasi sebagai salah pendorong utama meningkatnya pasar Refraktori Hingga Indonesia.” pungkasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Benteng Api Technic Listing Hingga BEI, Kantongi Dana Rp68,2 Miliar