loading…
Tekanan ekonomi Dunia dan lonjakan biaya komponen membuat pasar smartphone dunia diprediksi lesu Di 2026. Foto: Samsung Indonesia
Ke Di bayang-bayang ketidakpastian ekonomi Dunia, Counterpoint Research membunyikan lonceng peringatan dini: pengiriman (shipment) smartphone Dunia diproyeksikan Merasakan kontraksi sebesar 2,1 persen Di 2026.
Prediksi suram ini bukan tanpa alasan, melainkan akumulasi Didalam tekanan biaya komponen yang kian mencekik, memaksa produsen memutar otak Di menaikkan harga atau mengorbankan margin keuntungan.
Laporan terbaru Counterpoint menyoroti lonjakan Bill of Materials (BoM) alias biaya total komponen utama sebagai biang keladi utama kelesuan ini. “Biaya BoM telah Menimbulkan Kekhawatiran 20–30 persen Dari awal tahun, Sambil segmen menengah dan premium juga Merasakan Fluktuasi Harga komponen sebesar 10–15 persen,” ungkap MS Hwang, Direktur Eksperimen Counterpoint Research.
Efek Domino Di Konsumen dan Strategi Produsen
Kenaikan biaya produksi ini bagaikan efek domino yang tak terelakkan. Dampak paling signifikan diprediksi Akansegera menghantam segmen Telepon Genggam menengah Ke bawah, yakni Gadget Didalam rentang harga Ke bawah USD200 (Rp3 juta).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pasar Telepon Genggam Dunia Diprediksi Terkoreksi Ke 2026











