Pabrik Sawit Koperasi Suntik Digital SAP, Margin Laba Petani Naik hingga 4 Persen!

loading…

Pabrik kelapa sawit berbasis koperasi PT Batu Gunung Mulia Putra Agro (BGMPA) berhasil memangkas siklus pelaporan bulanan Melewati Konversi Digital GROW with SAP. Foto: ist

KALIMANTAN – Ke balik dinamika harga Produk Internasional kelapa sawit yang bergejolak, PT Batu Gunung Mulia Putra Agro (PT. BGMPA) — pabrik pengolahan kelapa sawit berbasis koperasi Ke Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan — Mengadakan transformasi fundamental.

Perusahaan ini, yang mengemban misi keadilan harga Untuk petani lokal, telah berhasil mengimplementasikan solusi GROW with SAP, menanggalkan belenggu sistem ERP lama yang usang.

Sebelumnya Itu, lambatnya sistem ibarat tali pengikat yang membatasi gerak BGMPA. Siklus penutupan laporan akhir bulan memakan waktu hingga 30 hari. Angka ini bukan sekadar statistik administratif, melainkan penghambat krusial yang menumpulkan ketajaman respons perusahaan Di fluktuasi pasar, dan paling vital, menurunkan akurasi penetapan harga tandan buah segar (TBS) Untuk para petani.

Kini, Didalam kehadiran SAP Public Cloud, efisiensi waktu tersebut seolah dipangkas Didalam pedang samurai. BGMPA mampu menyelesaikan siklus pelaporan hanya Untuk tiga hari, menyajikan insight real-time krusial Untuk pengambilan keputusan.

Profitabilitas Petani Terjamin

BGMPA kini mampu menetapkan harga beli dan harga jual Produk Internasional Didalam jauh lebih presisi. Dampak langsungnya sangat signifikan dan terukur:

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pabrik Sawit Koperasi Suntik Digital SAP, Margin Laba Petani Naik hingga 4 Persen!