Batam –
Batam bersiap menjadi aerocity. Selain bandara yang mumpuni, Batam juga punya bengkel pesawat berskala besar yang luasnya mencapai puluhan hektare yakni Batam Aero Technic.
Rabu (19/11/2025), Batam Aero Technic meresmikan perluasan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO). Kini ada hangar F yang bisa menampung perbaikan pesawat berbadan lebar atau wide body.
Direktur Pembuatan KPBPB dan KEK Batam Irfan Syakir, menyebut peresmian Hangar F Batam Aero Technic (BAT) bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah momentum penting yang merefleksikan mimpi besar tokoh Indonesia khususnya BJ Habibie, Untuk menjadikan Batam sebagai kawasan industri penerbangan dan perkapalan yang maju, baik Hingga laut maupun udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita bukan hanya Merasakan peresmian Hangar F, tetapi perwujudan mimpi Di founder Batam, khususnya BJ Habibie, yang memang memposisikan Batam sebagai kawasan industri perdagangan dan kapal, baik laut maupun udara,” ujar Irfan.
Ia menegaskan bahwa pihaknya optimistis industri dirgantara Indonesia Berencana kembali tumbuh pesat Di hadirnya fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) berskala besar Hingga Batam. Kehadiran Hangar F disebut menjadi tonggak penting Untuk menghidupkan kembali sayap industri dirgantara nasional.
Irfan menjelaskan bahwa Pembuatan kawasan bandara Batam sudah dirancang Untuk masterplan besar sebagai aerocity. Hingga dalamnya terdapat beberapa zona strategis, yakni Zona MRO dan industri pendukungnya, zona Ekspedisi Penjualan Barang Hingga Luar Negeri-Perdagangan Masuk Negeri udara dan zona industri ‘light and valuable’.
“Intinya, Batam ini Karena Itu Ekspedisi air hub,” tegas Irfan.
Di ini, BAT memanfaatkan lahan Disekitar 30 hektare, Tetapi Untuk masterplan jangka panjang, kawasan MRO Hingga Batam disiapkan hingga 108 hektare. “Mudah-mudahan seluruh industri Yang Terkait Di MRO bisa dihadirkan Hingga Batam,” tambahnya.
Irfan mengapresiasi Batam Aero Technic atas komitmen kuat Membuat industri penerbangan. Ia juga menegaskan bahwa Batam Untuk berada Di fase Perkembangan yang sangat positif, sejalan Di Pemberian penuh Di pemerintah pusat.
“Batam Untuk bagus-bagusnya. Pak Kepala Negara Untuk Merangsang percepatan Penanaman Modal. Untuk tiga bulan ada tiga peraturan Kepala Negara yang Menyediakan seluruh perizinan dasar Hingga Batam,” ujarnya.
BP Batam, lanjut Irfan, berkomitmen memfasilitasi seluruh kegiatan Penanaman Modal agar berjalan lancar dan Menyediakan dampak ekonomi maksimal.
Jika Ide Pembuatan hingga 108 hektare terealisasi, Irfan menegaskan bahwa kawasan MRO Batam Berencana menjadi yang terbesar Hingga Indonesia. Hal ini membuka Potensi besar Untuk Batam Untuk menjadi pusat servis pesawat internasional dan memperkuat posisi Indonesia Untuk rantai industri dirgantara Dunia.
Irfan juga mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan Di berbagai pihak, termasuk pertemuan Hingga Bandara Kertajati Untuk memperkuat jaringan MRO nasional, termasuk potensi kolaborasi Di Makassar. “Kami bertemu Pak Ronald (Senior Executive Vice President BIJB Kertajati Ronald Sinaga) Untuk menjajaki kolaborasi segitiga Di Makassar,” ujarnya.
Dirjen Perhubungan Udara Lukman F Laisa menambahkan bahwa pembangunan Batam Aero Cara milik Lion Group terus memperkuat kapasitas Penanganan pesawat Hingga Tanah Air. Ia menyebut pembangunan hangar besar seperti Hanggar F menjadi langkah penting Untuk Mengurangi ketergantungan Di fasilitas Penanganan luar negeri.
“Luar biasa, Lion Group membangun satu hanggar besar ini. Mudah-mudahan bisa Merangsang airline lain agar kita punya MRO mandiri,” ujarnya.
Lukman menegaskan, Di ini Disekitar 70 persen Penanganan mesin dan komponen pesawat Indonesia masih dikirim Hingga luar negeri. Situasi inilah yang membuat biaya operasional maskapai lebih tinggi dibandingkan Negeri lain.
“Kita tahu Di ini maintenance engine maupun komponen masih dikirim Hingga luar negeri 70 persen. Ini yang membuat biaya menjadi lebih mahal Hingga Negeri kita,” ujarnya.
(ddn/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Batam Aerocity, Ada Bandara dan Bengkel Pesawat Seluas Puluhan Hektare











