Beberapa hal perlu diperhatikan Didalam sebuah usaha Minuman jika ingin Memperoleh sertifikasi halal. Misalnya memastikan 5 bahan baku Di dapur ini juga halal. Apa saja?
Sebagai Negeri Didalam penduduk Muslim terbesar Di dunia, pemerintah Indonesia Memperoleh tanggung jawab besar Di menjamin kehalalan produk yang beredar Di Komunitas. Kehalalan produk ini juga menjadi simbol kepercayaan dan Mutu produk Di mata Komunitas Indonesia.
Karenanya pemerintah Indonesia terus meminta pelaku usaha Minuman, baik skala kecil atau besar Sebagai segera mengurus sertifikasi halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku usaha Minuman Dan Menengah diberi waktu Didalam pemerintah agar Memperoleh sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2026.
Sebagai Memperoleh sertifikat halal, para pemilik usaha Minuman wajib memerhatikan bahan-bahan yang mereka gunakan Di produksi Konsumsi dan minuman halal, mulai Di bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong.
|
Ada beberapa bahan baku yang wajib halal supaya usaha Minuman bisa Memperoleh sertifikasi halal. Foto: halal-corridor.com
|
Lantas, apa saja yang tergolong kedalam kategori bahan-bahan ini? Dilansir Di halal.corridor.com (13/11), berikut penjelasannya!
1. Bahan hewani
Gelatin hingga daging menjadi salah satu yang perlu dipastikan kehalalannya. Foto: iStock |
Bahan hewani jelas penting Sebagai diperhatikan kehalalannya. Tidak hanya daging, tetapi beberapa bahan yang berasal Di hewan juga perlu dijamin kehalalannya.
Daging dan produk olahannya :
Daging dan produk olahan yang dipakai harus berasal Di hewan halal, seperti sapi, kambing, ayam, dan lain sebagainya, dan disembelih sesuai syariat islam.
Sedangkan hewan, seperti anjing dan babi dilarang Sebagai digunakan Di produk Konsumsi atau minuman Sebab tergolong Di kategori haram.
Gelatin :
Gelatin merupakan bahan campuran yang sering digunakan Di Konsumsi atau minuman.
Di dasarnya gelatin merupakan protein yang diekstraksi Di kolagen hewan. Fungsinya sebagai pengental, penstabil, dan pengemulsi berbagai produk Konsumsi dan minuman.
Konsumsi dan minuman yang diberi gelatin Berencana Menampilkan tekstur kenyal dan lembut. Biasanya gelatin dipakai Di pembuatan jeli, pudding, permen, atau marshmallow.
Gelatin seringkali diproses Di bahan hewani yang Melewati proses panjang dan membutuhkan penolong Didalam status kehalalan tidak diketahui.
Hal tersebutlah yang membuat gelatin tidak boleh dipakai sembarangan. Pemilik usaha perlu memastikan gelatin yang dipakai Memperoleh sertifikat halal.
Lemak Hewani :
Di pembuatan Konsumsi dan minuman, lemak hewani juga sering dipakai. Penambahan lemak Berencana Memberi tekstur dan rasa gurih.
Lemak hewani, seperti gliserol dan asam lemak lain umumnya diperoleh Melewati proses panjang dan membutuhkan bahan penolong yang tidak diketahui status kehalalannya. Bisa saja lemak tersebut berasal Di hewan babi atau campuran hewan lain yang tidak disembelih sesuai syariat islam.
2. Bahan nabati
Pati atau tepung juga perlu diperhatikan status halalnya. Foto: Istimewa |
Selain bahan hewani, bahan nabati juga perlu diperhatikan statusnya.
Energi nabati :
Kalau pemilik usaha menambahkan Energi nabati Hingga Di produk, pastikan Energi tidak dicampur Didalam lemak hewani non-halal Pada proses ekstraksi.
Pati atau tepung :
Pati atau tepung juga seringkali menjadi bahan baku produk Konsumsi. Karenanya pastikan agar pati dan tepung yang dipakai halal. Sebab sebagian pati dimodifikasi menggunakan enzim atau bahan kimia lain Di sumber hewani yang mana perlu diketahui asal usul hewannya.
3. Bahan tambahan
Pewarna Konsumsi dan bahan tambahan lainnya juga perlu dipastikan apakah halal atau tidak. Foto: Getty Images/iStockphoto/Adisak Mitrprayoon |
Di pembuatan produk Konsumsi dan minuman, umumnya ada bahan tambahan yang juga perlu dipastikan status halalnya.
Bahan tambahan Di umumnya diproses Didalam Pemberian bahan penolong lain.
Bahan tambahan yang umum digunakan meliputi;
Pewarna : Beberapa pewarna Konsumsi berasal Di hewan, seperti cochineal (Di serangga). Karena Itu pastikan pewarna tersebut Memperoleh sertifikasi halal.
Pengawet : Tambahan pengawet yang dugunakan juga perlu diketahui kehalalannya. Sebab bahan pengawet seperti asam lemak atau turunnyanya umum diambil Di hewan, Supaya hewan yang digunakan dan status penyembelihannya perlu diketahui.
Perisa dan penguat rasa : Perisa umumnya diproses Didalam tahapan panjang dan memerlukan penolong seperti alkohol. Penambahan alkohol ini digunakan sebagai pelarut atau bisa Karena Itu dicampur Didalam bahan Di hewan non-halal, Supaya penting Sebagai memastikannya Memperoleh sertifikat halal.
4. Bahan fermentasi dan enzim
Bahan, seperti ragi atau enzim juga bisa Karena Itu bersumber Di yang tidak halal. Foto: iStock |
Pemilik usaha Minuman toko kue khususnya biasa menggunakan tambahan ragi atau enzim. Penambahan bahan tersebut perlu diperhatikan Sebab sumber dan proses produksinya bisa Karena Itu haram.
Ragi bisa Karena Itu tidak halal jika media Kemajuan yang digunakan berbahan dasar hewan haram. Begitu juga Didalam enzim yang bisa Karena Itu tidak halal jika diisolasi Di organ hewan haram atau menggunakan media yang tidak halal Pada fermentasi.
5. Bahan kimia dan campuran
Bahan kimia yang digunakan Bisa Jadi ada yang bersumber Di hewan, seperti gliserol atau asam stearat. Hal ini perlu dipastikan kehalalannya berasal Di hewan apa serta apakah hewannya disembelih sesuai syariat Islam atau tidak.
Campuran bahan kimia juga ada yang dicampur Didalam pelarut non halal, seperti alkohol, Supaya perlu dipastikan.
Sebagai memastikan semua bahan yang digunakan halal, sebaiknya pilih bahan-bahan yang memang sudah Memperoleh sertifikasi halal. Bisa Di cek statusnya Di kemasan atau dapat dikonfirmasi kembali kepada supplier maupun produsen bahan tersebut.
Halaman 2 Di 2
(aqr/adr)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: 5 Bahan Baku Konsumsi yang Wajib Halal Sebagai Urus Sertifikasi Halal















