Maskapai penerbangan asal Taiwan, Eva Air, menyampaikan permintaan maaf Sesudah meminta surat cuti kepada seorang pramugari yang telah meninggal dunia. Permintaan maaf diberikan Sesudah Penilaian publik membanjir.
Pramugari Eva Air bermarga Sun meninggal dunia Ke 10 Oktober 2025. Dia tutup usia Sesudah Sesudah jatuh sakit Di bertugas Untuk penerbangan Untuk Milan Hingga Taoyuan, Taiwan.
Pramugari berusia 34 tahun itu dirawat Ke Fasilitas Medis Sesudah kondisinya memburuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Sun mengungkapkan bahwa seorang perwakilan Eva Air dilaporkan mengirimkan pesan Hingga Telepon Genggam Sun Ke hari pemakamannya. Mereka meminta Sun Untuk menyerahkan dokumen yang membuktikan bahwa ia telah mengajukan cuti sakit Ke akhir September.
Keluarga Sun Sesudah Itu mengirimkan salinan surat kematian Sun.
Kematian Sun telah membuat banyak orang marah Ke dunia maya Ke Ditengah spekulasi bahwa ia terlalu banyak bekerja. Pihak berwenang Taiwan dan Eva Air kini Untuk Mengusut apakah Sun ditolak Pemberian medis atau dilarang Memutuskan cuti sakit.
Maskapai meminta maaf
Untuk sebuah pernyataan yang diberikan kepada BBC minggu lalu, Eva Air mengatakan bahwa mereka telah menghubungi keluarganya ketika ia dirawat Ke Fasilitas Medis dan sangat berduka atas kematian Sun.
“Kesejajaran dan keselamatan karyawan dan penumpang kami adalah prioritas utama kami,” kata maskapai tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka Untuk melakukan peninjauan menyeluruh atas Tindak Kejahatan tersebut.
Pejabat senior Eva Air mengatakan pesan teks tersebut merupakan Kegagalan yang dilakukan Bersama karyawan internal. Untuk konferensi pers yang digelar minggu lalu, maskapai mengatakan telah meminta maaf secara pribadi kepada keluarga Sun atas Kegagalan tersebut.
“Kepergian Sun adalah duka yang mendalam Untuk kami selamanya. Kami Akansegera melakukan penyelidikan atas kematiannya Bersama sikap yang paling bertanggung jawab,” kata Kepala Negara Eva Air, Sun Chia-Ming.
Pemakai media sosial anonim yang mengaku sebagai rekan kerjanya menuduh Sun dipaksa Untuk terus bekerja Walaupun ia merasa tidak sehat. Fasilitas Medis Universitas Kedokteran Tiongkok Ke Taichung, tempat ia meninggal, belum secara resmi mengungkapkan penyebab kematiannya.
Untuk laporan CNA Taiwan, catatan penerbangan Untuk enam bulan terakhir Menunjukkan bahwa Sun telah terbang rata-rata 75 jam per bulan, yang masih Untuk batas regulasi. Ia bergabung Bersama maskapai tersebut Ke 2016.
Permintaan serikat pekerja kepada maskapai
Serikat pekerja mendesak manajemen EVA Air agar tidak lagi menggunakan pendekatan hukuman Di awak yang sakit, melainkan menciptakan sistem yang mendukung Terapi Kesejajaran. Mereka menegaskan bahwa awak kabin bekerja Untuk Kemakmuran yang melelahkan, Bersama jam kerja panjang dan lingkungan bertekanan tinggi, Supaya cuti sakit seharusnya Disorot sebagai hak, bukan Kartu Kuning.
Rekan-rekan Sun juga mendesak para eksekutif Untuk Menunjukkan empati yang lebih besar Di Gangguan kru dan mengganti manajemen kehadiran. Menyikapi keluhan atas aturan Eva Air, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan Untuk Mengusut kebenaran situasi tersebut.
Jika terbukti bersalah, maskapai tersebut dapat Berjuang Bersama denda yang signifikan Sebab melanggar standar perlindungan tenaga kerja. Sebelumnya Eva Air mengklaim Aturan tersebut justru bisa mencegah karyawan yang sakit Untuk bekerja.
Eva Air ubah Aturan jam kerja pramugari yang sakit
Dilansir Untuk Focus Taiwan, Sabtu (25/10) Untuk pernyataannya Ke 24 Oktober, aturan Mutakhir itu mewajibkan kepala dan wakil kepala Dibagian purser, yang mengawasi pramugari Ke Untuk pesawat, Untuk memberhentikan awak kabin yang Disorot tidak layak bertugas dan melaporkan situasi tersebut kepada perusahaan.
Berdasarkan proposal tersebut, awak kabin yang sakit Akansegera dipulangkan Hingga Taiwan sebagai penumpang, Sambil awak lain Untuk penerbangan tersebut Akansegera Memperoleh bonus Sebab melakukan pekerjaan tambahan menggantikan pramugari yang sakit tersebut.
EVA Air juga mengatakan Akansegera merevisi sistem penilaian kinerjanya Ke akhir tahun 2025 Untuk Menyediakan cuti sakit. Tetapi maskapai tidak menyebutkan langkah-langkah apa yang Akansegera diterapkan.
Bagaimana hasil investigasi kematian Sun?
EVA Air mengatakan penyelidikannya menemukan bahwa purser Untuk penerbangan tersebut gagal menggunakan sumber daya medis yang tersedia atau melaporkan Kemakmuran Sun kepada pilot dan perusahaan Sebab kurangnya pengetahuan. Supaya menunda aksesnya Hingga Penanganan medis.
Maskapai tersebut mengatakan Akansegera Menyediakan informasi yang lebih baik kepada pramugari tentang kontak Instruktur dan cakupan biaya ambulans Ke tujuan luar negeri.
Mereka menambahkan bahwa beberapa pramugari Bisa Jadi tidak mengetahui detail ini dan berencana Untuk membuat platform terbuka yang mengungkapkan informasi tersebut Ke masa mendatang.
Halaman 2 Untuk 2
Simak Video “Video Cerita Unik Pramugari Bertugas Di Ramadan: Sahur Ke Surabaya, Buka Ke Arab“
(sym/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Dikecam Usai Minta Surat Sakit Hingga Pramugari yang Meninggal, Maskapai Minta Maaf











