Wisata  

Aktivis Lingkungan yang Semprotkan Pewarna Oranye Hingga Stonehenge Diadili



Jakarta

Juni tahun lalu, dua aktivis Bersama kelompok Just Stop Oil melancarkan Aksi Massa Penolakan Bersama cara menyemprotkan Pewarna bubuk berwarna oranye Hingga situs Stonehenge. Hingga Lembaga Proses Hukum mereka mengatakan ingin menyampaikan pesan Bersama cara spektakuler.

Dilansir Bersama Daily Mail, Jumat (24/10/2025) Untuk sidang yang digelar hari Kamis, salah satu aktivis Rajan Naidu (74) mengatakan bahwa tabung yang digunakan Sebagai menyemprotkan bubuk oranye sama Bersama yang digunakan Untuk Perayaan Seni warna Hindu. Dia membela diri, aksinya bersama mahasiswa Universitas Oxford, Niamh Lynch (23 tahun) bukanlah Aksi Massa yang mengancam.

Untuk aksinya, mereka berdua ditemani Dari Luke Watson, 36. Ketiganya menyangkal tuduhan sengaja menyebabkan gangguan publik dan merusak monumen kuno yang dilindungi.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hari Senin, Lembaga Proses Hukum mendengar bahwa Watson mengantar mereka berdua Hingga Stonehenge Bersama Ford Fiesta, Sambil Itu Lynch dan Naidu menggunakan alat pemadam kebakaran Sebagai menyemprotnya Bersama tepung maizena dan bedak talk yang ‘bernoda’ oranye.

“Stonehenge dipilih sebagai target Dari aktivis Just Stop Oil Sebagai Memberi dampak maksimal,” kata jaksa penuntut.

Naidu mengatakan kepada Lembaga Proses Hukum ia menggunakan bubuk oranye itu hanya Sebagai menimbulkan efek spektakuler saja, tanpa Memangkas pesan yang ingin mereka sampaikan.

“Kami ingin melakukannya Bersama cara yang spektakuler, seperti trik sulap, tetapi tidak Berencana menimbulkan kerusakan atau kerugian apa pun. Berencana terlihat spektakuler, tetapi ketika debu mereda, semuanya Berencana bersih,” katanya.

Naidu mengatakan bahwa tabung yang digunakan adalah merek yang digunakan Hingga India sebagai Pada Bersama perayaan Perayaan Seni warna Hindu, Holi. Dan bubuk warna itu aman dan mudah dibersihkan.

“Saya berharap tidak ada biaya, tetapi kami telah menyampaikan pesan kami,” ujarnya.

Lembaga Proses Hukum Sebelumnya Itu telah mendengar bahwa biaya pembersihannya adalah £620. Naidu menambahkan bahwa ia dan Lynch Berencana Bersama senang hati membersihkan batu-batu itu sendiri Bersama alat yang tepat jika polisi meminta mereka.

Para aktivis ini pun membela diri dan membantah tuduhan merusak situs Stonehenge.

“Stonehenge adalah sesuatu yang begitu kuat, Justru pikiran Sebagai merusaknya pun tidak muncul, itu adalah tempat suci, tempat yang sangat istimewa Bagi semua manusia,” kata Naidu.

Rekaman Smart Phone yang diputar Hingga Lembaga Proses Hukum Sebelumnya Itu Menunjukkan Lynch menyemprotkan bubuk oranye Hingga monumen tersebut, lalu beberapa detik Sesudah Itu Naidu bergabung dengannya dan mulai melakukan hal yang sama.

Klip video lainnya Menunjukkan Lynch dan Naidu mengabaikan seorang petugas polisi ketika ditanya mengapa mereka melakukan Aksi Massa, beberapa Di Sesudah mereka diduga melakukan vandalisme Di Stonehenge. Terdapat juga rekaman Di keduanya ditangkap dan diborgol Hingga Di Stonehenge. Sidang Perkara Pidana Hukum ini masih berlanjut.

(sym/row)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Aktivis Lingkungan yang Semprotkan Pewarna Oranye Hingga Stonehenge Diadili