Jakarta, CNN Indonesia —
Kedutaan Besar Jepang Ke Hanoi menyikapi larangan penggunaan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua berbahan bakar bensin Ke Hanoi, Vietnam.
Jepang memperingatkan otoritas setempat bila keputusan itu dapat memicu Pemutusan Hubungan Kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) Sebab Berpotensi Untuk mengganggu industri sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua bisa terganggu hingga tidak ada penjualan Sebab berbagai faktor.
Hal ini disampaikan pemerintah Jepang dan sejumlah produsen roda dua asal Negeri tersebut Lewat sebuah dokumen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kedutaan Besar Jepang, pelarangan secara mendadak dapat memengaruhi lapangan kerja Ke industri pendukung, mulai Bersama dealer dan pemasok suku cadang, demikian isi pernyataan kedutaan yang merangkum surat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, pihak kedutaan menolak membagikan isi lengkap surat tersebut, mengutip Reuters, Rabu (22/10).
Di Itu, Kedutaan juga mendesak otoritas Vietnam Untuk Mengkaji peta jalan yang tepat Ke elektrifikasi. Untuk mereka semua perlu masa persiapan serta penerapan peraturan secara bertahap.
Sambil Itu seorang pejabat pemerintah Jepang mengatakan surat itu disampaikan Dari September.
Di Juli 2025, Perdana Pembantu Kepala Negara Vietnam Pham Minh Chinh Menerbitkan arahan yang melarang sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua bensin memasuki pusat ibu kota mulai pertengahan 2026.
Langkah ini diambil Untuk menekan tingginya polusi Ke Negeri tersebut.
Vietnam juga Akansegera melakukan pembatasan lebih ketat dan luas Di 2028 Untuk sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua berbahan bakar bensin.
(ryh/mik)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Jepang Soal Kendaraan Bermotor Roda Dua Bensin Dilarang Ke Vietnam: Picu Pemutusan Hubungan Kerja