BP-Vivo Ogah Beli BBM Pertamina akibat Etanol, Apa Dampak Di Mesin?


Jakarta, CNN Indonesia

Dua SPBU milik swasta yaitu BP dan Vivo memutuskan batal membeli bahan bakar Energi (BBM) Di Pertamina Di alasan ada kandungan etanol Di BBM milik perusahaan pelat merah itu.

Berdasarkan uji laboratorium, base fuel yang diimpor Pertamina mengandung etanol sebanyak 3,5 persen Di hasil uji lab base fuel. Sedikit lebih rendah Di produk BBM Pertamina yaitu Pertamax Green Di kadar 5 persen.

“Vivo membatalkan Sebagai melanjutkan Setelahnya setuju (membeli) 40 ribu barel (base fuel), akhirnya tidak disepakati lagi,” ucap Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar Di Pertemuan Dengar Pendapat Di Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat RI Di Jakarta, Rabu (1/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas Di kesepakatan tersebut, apa pengaruhnya etanol Di campuran BBM Pada mesin kendaraan bermotor bensin?


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan etanol Di campuran BBM murni berdampak buruk Di mesin, Di antaranya Memangkas jarak tempuh kendaraan. Hal ini disebabkan Di molekul etanol yang mengandung nilai energi lebih sedikit daripada bensin murni, mengutip Bell Performance.

Nilai energi Di bahan bakar Energi bumi adalah fungsi Di jumlah ikatan karbon Di molekul. Molekul bensin jauh lebih panjang Di lebih banyak ikatan karbon daripada molekul etanol kecil, Karena Itu Anda Memperoleh lebih sedikit potensi energi Di bahan bakar campuran itu.

Sebagai contoh,campuran E10 atau 10 persen etanol, memliki penurunan nilai energi lebih Di 3,5 persen sampai 5 persen.

Lalu, etanol murni Memperoleh nilai BTU kotor 35 persen lebih rendah Di jumlah setara bensin. Tapi faktanya menggunakan konsentrasi etanol lebih tinggi Di 15-20 persen dapat menyebabkan kerusakan Sebab mesin harus disesuaikan Sebagai memperhitungkan sifat pembakaran yang berbeda Di konsentrasi tersebut.

Dampak buruk etanol lainnya adalah dapat menyerap air. Etanol murni Memperoleh kemampuan yang kuat Sebagai menyerap air dan ini bisa menjadi masalah besar Sebagai jenis E10-E85 bila masuk mesin.

Sebab, Pada air terakumulasi Di bahan bakar atau tangki penyimpanan, air Berencana tenggelam Di dasar tangki. Efeknya tentu korosi, penyumbatan filter, dan penurunan Mutu bahan bakar.

Vivo dan BP batal

Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar Sebelumnya menjelaskan Vivo telah membatalkan Wacana pembelian 40 ribu barel(base fuel)Di 100 ribu barel yang diimpor Pertamina.

Achmad menjelaskan keputusan Vivo disebabkan temuan etanol Disekitar 3,5 persen Di hasil uji lab base fuel.

Akan Tetapi, Achamad mengklaim kandungan etanol tersebut masih diperkenankan apabila mengacu Di regulasi. Ia menyampaikan ambang batas kandungan etanol menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Di bawah 20 persen.

“Ini (kandungan etanol) yang membuat teman-teman SPBU swasta tidak melanjutkan pembelian (base fuel), Sebab ada konten etanol tersebut,” ucapnya.

Tidak hanya Vivo, BP-AKR pun turut membatalkan kesepakatan membeli BBM Di Pertamina.

Pembatalan ini menandakan tahap Perundingan antarbisnis (business to business/B2B) kembali Di titik awal.

Berbeda Di dua operator tersebut, ShellIndonesia dikatakan masih berkoordinasi Di Kementerian ESDM Yang Berhubungan Di Wacana pembelian BBM bensin Pertamina.

(ryh/mik)




Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: BP-Vivo Ogah Beli BBM Pertamina akibat Etanol, Apa Dampak Di Mesin?