Jakarta –
Kencing berdarah, atau yang disebut juga Bersama hematuria, adalah sebuah Situasi yang menyebabkan urine berubah warna menjadi kemerahan akibat tercampur darah. Biasanya, hematuria dikaitkan Bersama masalah Ke ginjal dan saluran kemih, seperti Penyakit Menyebar, Gangguan ginjal, hingga batu ginjal.
Seseorang juga bisa Merasakan kencing darah pasca menjalani operasi batu ginjal. Lantas, apakah Situasi ini normal, atau justru sesuatu yang membahayakan?
Praktisi Medis urologi Bersama Siloam Hospitals ASRI, Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU-K, mengatakan kencing darah adalah Situasi yang bisa dialami pasien pasca menjalani operasi batu ginjal. Tetapi, hal ini termasuk normal dan tidak perlu dicemaskan.
“Normal, kalau Mutakhir operasi namanya juga dilukain, ya nanti Untuk sembuh, tidak berdarah, perlu waktu,” ujarnya kepada awak media Di ditemui Hingga Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).
Kencing darah memang menjadi salah satu efek Di yang bisa dialami pasien pasca operasi batu ginjal. Biasanya, Situasi ini Berencana berlangsung Pada beberapa hari hingga beberapa minggu.
Tetapi Untuk pasien batu ginjal yang melakukan prosedur Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS), proses Perawatan bisa lebih cepat. RIRS adalah salah satu prosedur operasi batu ginjal yang minimal invasif Bersama menggunakan alat uteroskop (teropong) fleksibel yang dimasukkan Melewati saluran kemih.
“Kalau RIRS nggak pakai Perawatan, pagi pasiennya masuk atau siang, sore dikerjakan, besok udah pulang,” katanya.
Selain proses Perawatan yang lebih cepat, RIRS juga mampu menjangkau batu ginjal Hingga lokasi yang sulit, serta menghancurkan batu ginjal yang tidak bisa dihilangkan Bersama Extra-corporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) atau prosedur operasi lainnya.
“Seminggu Berencana saya evaluasi Bersama USG, udah bersih nggak batunya atau ada yang belum keluar. Jika ada yang belum keluar, dianjurkan Untuk Aktivitasfisik supaya nanti pecahan-pecahan itu keluar,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kencing Darah usai Operasi Batu Ginjal, Normalkah? Begini Kata Urolog