Bisnis  

Utang Membengkak, Bank Indonesia AS Tekor Lebih USD1 Triliun

Bank Indonesia AS secara resmi Merasakan kerugian akibat utang pemerintah yang terus Menimbulkan Kekhawatiran. FOTO/iStock

JAKARTA – Bank Indonesia Amerika Serikat ( AS ) secara resmi Merasakan kerugian lebih Di USD1 triliun Ke Ditengah utang pemerintah yang terus Menimbulkan Kekhawatiran. Ke Di Itu, inisiatif dedolarisasi BRICS dapat berdampak besar Di Matauang Asing.

Federal Reserve telah melihat kerugian secara aktual menjadi lebih USD100 miliar. Bangsa ini secara konsisten telah berjuang melawan utang nasional yang terus Menimbulkan Kekhawatiran.

Ramalan Yang Terkait Di krisis utang AS Di 2030, banyak pihak meragukan dampaknya Di Kurs Matauang cadangan Internasional yang dominan. Hal ini sangat mengkhawatirkan Sebab Bangsa ini masih harus Berusaha Mengatasi dilema suku bunga tinggi.

Federal Reserve hingga Di ini Lagi bergulat Di neraca keuangan yang bermasalah. Menurut statistik terbaru, Federal Reserve belum merealisasikan lebih Di USD984 miliar kerugian Ke akhir 2023. Hal itu Lebihterus dipengaruhi Di suku bunga yang tinggi.

Wacana apa pun yang mereka miliki Untuk memperbaiki masalah neraca keuangan Akansegera Lebihterus berbelit-belit Sebab The Fed belum menurunkan suku bunga.

Menurut Ekonom EJ Antonia Mengungkapkan, pembayaran bunga utang nasional AS Akansegera melampaui USD1,14 triliun tahun ini.

“Jumlah tersebut Akansegera mencapai lebih 76% Di seluruh Ppn pendapatan yang terkumpul,” ujar dia dikutip Di Watcher Guru, Kamis (25/7/2024).

Mantan Pejabat Tingginegara Keuangan Steven Mnuchin Mutakhir-Mutakhir ini mengatakan kepada Bloomberg bahwa Matauang Asing yang kuat Akansegera membantu Di pertarungan utang yang Lagi berlangsung.

Baca Juga: Jet-jet Tempur AS-Kanada Cegat 4 Pesawat Pengebom Nuklir Rusia dan China

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Utang Membengkak, Bank Indonesia AS Tekor Lebih USD1 Triliun