Ketahuan Usaha Jual Beli Properti, Turis Uzbekistan Diusir Didalam Bali

Bukannya liburan Ke Bali, turis asal Uzbekistan ini ketahuan melangsungkan Usaha jual beli properti. Dampaknya, dia pun dideportasi.

Seorang turis Foreign Didalam Uzbekistan berinisial AAUK (25) dideportasi Didalam Bali. Dia dideportasi gegara beraktivitas secara ilegal yakni melakukan Usaha jual beli properti Ke Bali.

“AAUK terlibat Untuk Karya pemasaran properti secara ilegal,” kata Kepala Tempattinggal Detensi Perpindahan Penduduk (Rudenim) Denpasar Gede Dudy Duwita Untuk keterangannya.

Dudy mengatakan bukan kali pertama AAUK menginjakkan kaki Ke Indonesia. Pemuda itu pernah Ke Bali 2019 lalu berbekal Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) Mahasiswa. Dia berkuliah Ke salah satu kampus swasta Ke Denpasar hingga lulus 2023.

Sesudah Itu, AAUK kembali bertandang Ke Bali berbekal visa kunjungan (visa on arrival/VOA) Di 14 April 2024. AAUK seharusnya bertandang Ke Bali sebagai turis. Akan Tetapi, bukannya berwisata, AAUK malah berjualan properti.

“Di tinggal Ke Bali, AAUK terlibat Untuk Karya pemasaran properti secara ilegal menggunakan grup Telegram yang ia akui merupakan milik temannya seorang warga Bangsa Perancis,” ungkap Dudy.

Petugas Perpindahan Penduduk mengendus Karya ilegal itu dan menciduknya. Tak butuh waktu lama petugas langsung menciduk dan menginterogasi AAUK Ke kantor Perpindahan Penduduk.

“Peristiwa Pidana Hukum yang melibatkan AAUK, tidak menaati peraturan perundang-undangan seiring tindakan AAUK yang cenderung tidak sejalan Didalam Syarat izin tinggal yang ia miliki sebagai seorang pemegang VOA,” tegas Dudy.

Sempat mendekam Ke Rudenim, kini pemuda itu sudah dideportasi Ke Tashkent, Uzbekistan Di 31 Mei 2024. Namanya Akansegera dimasukkan Untuk daftar penangkalan masuk Ke Daerah hukum Indonesia Dari Direktorat Jenderal Perpindahan Penduduk.

“Lantaran pendeportasian belum dapat dilakukan segera diserahkan Ke Rudenim Denpasar Untuk diproses pendeportasiannya Didalam Detail,” tandasnya.

——–

Artikel ini telah naik Ke detikBali.