Benarkah Posisi Bercinta Bisa Tentukan Jenis Kelamin Anak? Ini Kata Ahli

Jakarta –

Ada sejumlah mitos yang beredar Ke Komunitas mengenai seks, salah satunya posisi bercinta dapat menentukan jenis kelamin anak. Tetapi, apakah benar?

Ada sebagian orang yang meyakini jika posisi Pada bercinta dapat menentukan jenis kelamin anak. Misalnya, gaya bercinta pria Ke atas wanita dapat Memperbaiki Potensi Memiliki anak perempuan. Sedangkan jika berhubungan intim Bersama posisi berdiri, maka dapat Memperbaiki Potensi Sebagai Memiliki anak laki-laki.

Kepercayaan ini terus berkembang Ke berbagai kalangan Komunitas, meski perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan telah memudahkan manusia Sebagai mencari berbagai macam informasi, termasuk tentang seks.

Lantas, benarkah posisi bercinta dapat menentukan jenis kelamin anak? Simak penjelasannya Di artikel ini.

Posisi Bercinta dapat Menentukan Jenis Kelamin Anak?

Ahli Kepuasan obstetri dan ginekologi, dr Niken Pudji Pangastuti, SpOG, K-FER, meluruskan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa tidak ada posisi bercinta yang dapat menentukan jenis kelamin anak.

“Mitos itu, salah, nggak benar. Sebab begitu sperma masuk Ke Di organ intim wanita, dia kan masuk Lewat mulut rahim. Begitu sampai Ke rongga rahim, dia Berencana berpencar Ke kanan dan Ke kiri. Karena Itu mau posisinya bagaimanapun, miring kanan kiri, tetap aja sperma itu Berencana berjalan sebagaimana mestinya,” kata dr Niken kepada detikcom Pada ditemui Ke Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2024) lalu.

Hal senada juga diungkapkan Bersama Jeffrey Steinberg, seorang direktur Inisiatif pemilihan jenis kelamin Ke Fertility Institutes, Los Angeles. Ia menegaskan bahwa tidak ada gaya bercinta yang dapat menentukan jenis kelamin anak.

“Tidak ada posisi bercinta yang dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi Anda,” kata Steinberg dilansir situs Parents.

Meski begitu, terdapat sebuah Literatur terkenal yang Merundingkan tentang prediksi jenis kelamin anak. Literatur tersebut ditulis Bersama pelopor fertilisasi in vitro (bayi tabung), yakni Landrum Shettles.

Di bukunya, Shettles menyarankan pasangan yang ingin Memiliki anak laki-laki Sebagai berhubungan seks ketika mendekati masa ovulasi hingga 2-3 hari setelahnya. Sebab, Di momen itu cairan vagina dan serviks cenderung basa, yang mana sangat menguntungkan Bagi sperma Y yang rapuh Sebagai melakukan pembuahan.

Tetapi, sebuah Eksperimen Di 2016 mengungkapkan jika tidak ada hubungan Ditengah posisi berhubungan intim Bersama menentukan jenis kelamin yang Berencana dikandung.

Lalu Di 2020, sejumlah peneliti membantah klaim bahwa sperma pembawa gen Y lebih rapuh. Peneliti menyimpulkan bahwa hampir tidak ada perbedaan yang jelas Ditengah sperma pembawa gen X dan Y, kecuali lewat kandungan DNA-nya.

“Sebenarnya, tidak banyak yang dapat Anda lakukan Ke Tempattinggal Sebagai menentukan jenis kelamin bayi Anda,” pungkas Steinberg.

Di intinya, mau menerapkan posisi apapun Pada melakukan hubungan intim tidak dapat menentukan jenis kelamin anak. Karena Itu, semua itu hanya mitos belaka.

Penentuan Jenis Kelamin

Kata dr Niken, pria yang sebenarnya menentukan jenis kelamin anak. Soalnya, sperma pria Memiliki dua jenis kromosom, yakni kromosom X dan Y. Sedangkan wanita Memiliki kromosom XX.

“Kita perempuan punya kromosom XX, Karena Itu telur kita hanya membawa setengah Di kromosom kita, yaitu kromosom X. Sambil laki-laki punya kromosom X dan kromosom Y. Karena Itu, ada sperma yang membawa kromosom X, ada sperma yang membawa kromosom Y,” jelasnya.

“Jika kromosom X yang berhasil membuahi, maka jadinya anak perempuan. Jika kromosom Y maka jadinya anak laki-laki,” papar dr Niken.

Demikian penjelasan mengenai mitos posisi berhubungan intim dapat menentukan jenis kelamin anak. Semoga artikel ini dapat menambah informasi detikers.