Anak David Bayu Bakal Dipanggil Polisi Yang Berhubungan Bersama Perkara Pidana Hukum Video Syur Diduga Mirip Dirinya

JAKARTA – Penyidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berencana melakukan panggilan Di anak David Bayu, Audrey Davis, Yang Berhubungan Bersama Perkara Pidana Hukum dugaan video syur mirip dirinya Di platform X.

Hal itu disampaikan Dari Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Ade menjelaskan, Perkara Pidana Hukum ini masih Di tahap awal alias penyelidikan. Artinya belum ada pihak mana pun yang ditetapkan sebagai Dugaan Pelaku.

“Untuk Perkara Pidana dimaksud, Pada ini Di tahap penyelidikan Dari Regu Penyelidik Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mas. Nanti semua saksi yang Yang Berhubungan Bersama Di dugaan tindak pidana yang terjadi, Berencana dilakukan klarifikasi atau permintaan keterangan Dari Regu penyelidik Di tahap penyelidikan ini,” ujar Ade Safri kepada wartawan Lewat pesan singkat, Kamis (18/7/2024).

Ade Safri menjelaskan, para saksi termasuk Audrey Berencana dimintai klarifikasi seputar video tersebut. Nantinya, keterangan mereka Berencana berguna Untuk kepentingan penyidikan Bersama Detail. Meski demikian, Ade Safri belum menjelaskan kapan para saksi Berencana dipanggil.

“Pemanggilan Di para saksi Untuk kepentingan klarifikasi atau permintaan keterangan Di para saksi Di tahap penyelidikan ini,” kata dia.

“Atas dasar pertimbangan dan kebutuhan penyelidikan Untuk mencari dan menemukan peristiwa pidana yang terjadi,” lanjutnya.

Sebelumnya, Perkara Pidana Hukum beredarnya video syur mirip anak Tokoh Musik David Bayu alias David Naif, Audrey Davis, resmi dilaporkan Di Polda Metro Jaya. Laporan dibuat Di akun media sosial yang diduga menyebarkan video tersebut. Laporan diterima Polda Metro Jaya Bersama nomor registrasi LP/B/3944/VII/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 12 Juli 2024.

Terlapor Di Perkara Pidana ini adalah pemilik akun medsos yang diduga menyebar konten pornografi Di platform X. Laporan dibuat Sebab akun itu Disorot telah menyebarkan konten terlarang dan membuat kegaduhan.

(tsa)