Bisnis  

Ini Perbandingan Penerimaan Retribusi Negara Era Soeharto, Reformasi dan Sekarang

Perbedaan penerimaan Retribusi Negara tahun 1983, reformasi dan sekarang. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Pembantu Pemimpin Negara Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penerimaan Retribusi Negara telah tumbuh signifikan jika dibandingkan Ke 1983 Ke era Pemimpin Negara Soeharto. Ke tahun tersebut, penerimaan Retribusi Negara hanya Rp13 triliun Berikutnya naik Rp 400 triliun Ke era reformasi, yakni Ke tahun 1999 atau tahun 2000 dan sekarang penerimaan Retribusi Negara Di Perundang-Undangan APBN 2024 ditargetkan sebesar Rp1.998.9 triliun.

“Sekarang teman-teman DJP bertanggung jawab mencapai target Rp1.998,9 triliun. Kalau dibulatkan Rp1.999 triliun,” ujar dia Di Peristiwa Spectaxcular 2024 yang digelar Ke Plaza Tenggara GBK, Jakarta, Minggu (14/2/2024).

Menurut Sri Mulyani, DJP Memiliki tanggung jawab yang besar serta pekerjaan yang tidak mudah. Apalagi beban yang ditanggung juga sangat berat, ditambah lagi persepsi dan opini publik Di DJP sendiri.

“Saya tau pekerjaan Anda tidak mudah, bukan pekerjaan kaleng-kaleng istilahnya. Pekerjaan ini Memberi sebuah tanggung jawab luar biasa besar dan juga menimbulkan beban yang sangat-sangat besar, belum lagi persepsi dan opini publik Hingga kita,” urainya.

“Tidak ada orang yang senang dipajaki tidak ada. Tapi ini adalah tugas konstitusi dan tugas Negeri dan bukan Bagi kita. Tapi kembali, ini manfaatnya Bagi Kelompok,” kata dia.

“Di Sebab Itu anda melakukan sebuah tugas yang luar biasa, tugas Negeri, amanat konstitusi yang tidak menyenangkan, tapi manfaatnya luar biasa, Bagi Kelompok, publik dan perekonomian, itu tugas yang tidak mudah.”

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ini Perbandingan Penerimaan Retribusi Negara Era Soeharto, Reformasi dan Sekarang