Jakarta –
Belakangan ramai soal penggunaan ‘talc’ Ke bedak bayi tabur. Pasalnya, lembaga Studi WHO, International Agency for Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikan kandungan tersebut bersifat karsinogenik atau berisiko kanker. Muncul kekhawatiran apakah produk masih aman digunakan.
Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi (BPOM RI) ikut Menyediakan Tanggapan. Pihaknya memastikan Di produk Yang Terkait Didalam Memperoleh izin edar, tidak perlu khawatir Berencana risiko Perlindungan pemakaian.
“Kalau produk yang Di ini telah Memperoleh izin edar BPOM, telah memenuhi persyaratan Perlindungan, manfaat, dan mutu,” tutur Koordinator Humas Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi Republik Indonesia (BPOM RI) Eka Rosmalasari, Di dihubungi detikcom Rabu (11/7/2024).
Kabar ini juga Sebelumnya disorot Pembantu Pemimpin Negara Keadaan Budi Gunadi Sadikin. Menkes mengaku belum mendalami, apakah produk bedak bayi ‘talc’ yang ada Ke Indonesia ikut terdampak.
“Saya tuh sekarang Lagi bicara Didalam Ibu Rizka (Kepala BPOM RI), Sebab saya masih perlu dijelaskan, ini bedak bayi tabur yang mana Ke Indonesia? Ada atau nggak?” beber Budi kepada wartawan Sesudah Pertemuan kerja bersama Komisi IX Lembaga Legis Latif RI, Jakarta, Senin (8/7).
“Sesudah Itu apakah memang sudah pernah diteliti Didalam BPOM RI, Untuk melihat dampaknya? Sekarang Lagi bicara, sih, Didalam Ibu Rizka,” lanjut dia.
Catatan IARC Menunjukkan laporan peningkatan Perkara Pidana Hukum kanker kandung kemih tampak signifikan Di mereka yang menggunakan bedak bayi tabur ‘talc’ Ke area genital. Meski begitu, keterkaitan Ke antaranya masih perlu dianalisis Didalam Detail.
Sambil Itu Di percobaan atau uji hewan Ke tikus, talc disebut Memperbaiki angka kejadian neoplasma ganas Ke wanita atau medula adrenal dan paru-paru, dan kombinasi neoplasma jinak dan ganas Di pria yakni adrenal medula.
“Sesudah mengkaji secara menyeluruh literatur ilmiah yang tersedia, kelompok kerja yang terdiri Di 29 pakar internasional mengklasifikasikan talk sebagai kemungkinan karsinogenik Untuk manusia, berdasarkan kombinasi bukti yang terbatas Untuk kanker Di manusia seperti kanker ovarium, bukti yang cukup talk dapat menyebabkan kanker Di tikus, dan bukti mekanistik yang kuat jika talk Menunjukkan tanda-tanda karsinogenik Di sel manusia,” demikian laporan IARC.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Respons BPOM RI soal Bedak Tabur Bisa Didalam Sebab Itu Picu Kanker