Jakarta –
Mantan engineer belakangan alih profesi dan berujung sukses. Seperti kisah mantan engineer yang kini sukses menjadi seorang petani cabe.
Kisah alih profesi yang mendulang kesuksesan selalu berhasil Memikat perhatian. Salah satunya kisah seorang petani cabe sukses yang dulunya mantan engineer.
Dilansir Bersama Says (24/6), pria asal Malaysia memutuskan Untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai engineer Alat lunak Pada Wabah Dunia COVID-19 beberapa tahun lalu dan beralih menjadi petani. Hal ini dilakukannya Sesudah merasa bercocok tanam membuatnya Sejahtera.
Pria itu bernama A Srinath (29) yang mengelola Agrikultur skala kecil Di Tempattinggal orang tuanya yang ada Di Kampung Changkat Jong, Teluk Intan, Malaysia. Srinath mengatakan bahwa mereka menanam lebih Bersama 400 polibag tanaman cabai merah Lewat fertigasi.
mantan engineer Dari Sebab Itu petani cabe Foto: site news
|
Fertigasi merupakan Cara Agrikultur yang menggunakan pupuk cair Di tanaman Lewat sistem irigasi. Ternyata, Cara ini membuahkan hasil Untuk pertaniannya.
“Sesudah masa work from home (wfh) berakhir, saya kembali Untuk bekerja Di akntor, Tetapi saya akhirnya Memahami kalau menemukan kesenangan luar biasa ketika menjadi seorang petani,” ungkap Srinath.
“Saya berbicara Bersama orang tua saya tentang menanam cabai merah Di skala leih besar dan memutuskan undur diri Sesudah 3 tahun bekerja sebagai engineer,” lanjutnya.
Ia mengelola Agrikultur itu Bersama modal tabungan sebesar RM 50.000 (Rp 173,9 juta). Modal itu digunakan olehnya Untuk membangun fasilitas penyimpangan dan membeli peralatan penting, seperti polibag, pipa, dan pompa air.
Tak ingin asal-asalan, Srinath juga mengikuti kursus Agrikultur yang diselenggarakan Dari pihak pemerintah. Kursusnya itu Menyoroti topik, seperti perkecambahan bibir, pencampuran pupuk dan pestisida, dan fertigasi itu sendiri.
Usahanya ini terbukti membuahkan hasil. Srinath kini menyewa sebidang tanah seluas 0,68 hektar dan Memiliki 3 orang pekerja Untuk merawat lebih Bersama 2.500 polibag tanaman cabai merah ‘Kulai 461’ Di lahan miliknya.
Srinath juga mengatakan bahwa ia mampu menghasilkan pendapatan Disekitar RM 40.000 – RM 50.000 (Rp 139,7 juta – Rp 173,9 juta) Bersama hasil Disekitar 5 ton. Hasil panen cabenya itu dijual Di pasar dan toko Di Disekitar Teluk Intan.
Di Itu, ia juga menjual cabenya Di pedagang grosir Di Selayang dan Selangor. Harga cabenya itu dijual RM 6 – RM 7 (Rp 20.875 – Rp 24.355).
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Keren! Mantan Engineer Ini Justru Sukses Dari Sebab Itu Petani Cabe