Pentas Musik Slendhang Biru Tak Pernah Usai Ke Museum SBY-Ani Lestarikan Gending Karawitan Jawa

Direktorat Perfilman, Bunyi, dan Media Kemendikbudristek bersama Gondrong Gunarto Melakukan Pentas Musik Slendhang Biru Tak Pernah Usai Ke Museum dan Galeri SBY-Ani, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024). FOTO/IST

JAKARTA – Direktorat Perfilman, Bunyi, dan Media Ke Kementerian Belajar, Kebudayaan, Kajian, dan Ilmu Pengetahuan (Kemendikbudristek) bersama Gondrong Gunarto Melakukan Pentas Musik Slendhang Biru Tak Pernah Usai Ke Museum dan Galeri SBY-Ani, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024). Salah satu tujuan digelarnya Pentas Musik tersebut Untuk menghormati dan membumikan kembali karya-karya Ki Nartosabdo.

Pentas Musik ini bertujuan Untuk melestarikan dan Menyusun karya-karya agung gending karawitan Jawa Ke Komunitas yang lebih luas dan lintas generasi. Ke dunia karawitan, Ki Nartosabdo adalah komponis ulung yang bukan hanya mampu menggubah gending Mutakhir, melainkan juga menemukan dan mengurai cara, gaya, pendekatan, dan perspektif Mutakhir Di penciptaan gending berbasis gamelan.

Di menjaga serta Menyusun karya-karya gending Ki Nartosabdo Ke generasi Di ini, diperlukan pendekatan kompleks Bersama cara Terbaru. Untuk itu, membaca ulang gending-gending karya Ki Nartosabdo harus mampu menjangkau “bahasa musikal Mutakhir” agar dapat dinikmati Bersama generasi Di ini.

Bahasa musikal Mutakhir ini adalah Bersama mengaransir ulang gending-gending Ki Nartosabdo Bersama cara, gaya, dan pendekatan yang lebih berwajah sekarang, juga masa mendatang. Direktur Perfilman, Bunyi, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menjelaskan bahwa Pentas Musik ini menjadi wadah yang sangat baik Di menarasikan kembali karya-karya seniman terdahulu, salah satunya karya Ki Nartosabdo.

“Karya gending Ki Nartosabdo yang diaransemen ulang Bersama Gondrong Gunarto Di Pentas Musik Slendhang Biru Tak Pernah Usai menjadi bukti bahwa generasi masa kini terus Menyusun karya seniman terdahulu. Ekosistem yang sudah berjalan positif ini harus terus didukung Bersama seluruh kalangan, baik itu Bersama pemerintah (Kemendikbudristek), pelaku Karya Seni dan Kekayaan Budaya Dunia, serta Komunitas luas,” kata Mahendra Di keterangannya, Jumat (21/6/2024).

Mahendra menambahkan, Pentas Musik kali ini juga cukup istimewa Lantaran digelar Ke Pacitan, Jawa Timur. Menurutnya, Pacitan memilki kekayaan Kekayaan Budaya Dunia yang khas Di Lokasi-Lokasi lainnya Ke Indonesia.

“Terasa sangat spesial Pentas Musik ini digelar Ke Pacitan, yakni tempat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan dan Karya Seni pertunjukan rakyat. Pacitan adalah kawasan Kekayaan Budaya Dunia yang khas. Ekspresi-ekspresi Karya Seni yang ada Ke Pacitan selaras Bersama gending yang diciptakan Bersama Ki Nartosabdo,” ucap Mahendra.

Gondrong Gunarto selaku komposer mengatakan bahwa pertunjukan ini diselenggarakan sebagai penghormatan Ki Nartosabdo serta mendekatkan gending-gending karawitan Ke pendengar generasi muda. Ia menambahkan bahwa gaya kerakyatan gending-gending Ki Nartosabdo yang membumi sampai Hingga akar rumput menjadikan Pentas Musik ini mudah dinikmati Bersama Komunitas Pacitan dan sekitarnya.

“Pentas Musik ini sebagai penghormatan atas dedikasi dan jasa besar Ki Nartosabdo Di mempopulerkan Karya Seni Kebiasaan gending karawitan khas Jawa, Ke Di Itu juga sebagai sarana menjaga serta mendekatkan Karya Seni Kekayaan Budaya Dunia Kebiasaan kepada generasi muda,” ucap Gunarto.

Untuk diketahui, Pentas Musik yang digelar secara gratis ini berkolaborasi Bersama sejumlah Tokoh Musik Tanah Air Untuk bersama melakukan penghormatan Pada Ki Nartosabdo, Di lain Dimas Arie Perdana alias Selagood dan Fanny Soegiharto. Pentas Musik ini merupakan penyelenggaraan yang kedua. Sebelumnya Itu Ke 2023 Gondrong Gunaro juga sukses Melakukan Slendhang Biru Tak Pernah Usai Ke Benteng Pendhem Van Den Bosch, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pentas Musik Slendhang Biru Tak Pernah Usai Ke Museum SBY-Ani Lestarikan Gending Karawitan Jawa